PEKANBARU, - Anggota DPRD Pekanbaru dari Fraksi PKS, Rois SAg, melaksanakan kegiatan reses di Jalan Wakaf, Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Ahad (21/1/2024).
Persoalan banjir dan jalan rusak menjadi keluhan utama yang disampaikan warga dalam kegiatan reses masa sidang II tahun 2023/2024. Rois mengatakan bahwa, dalam agenda jemput aspirasi ini warga Kelurahan Kampung Bandar menginginkan adanya solusi nyata dan konkret kedepannya dalam mengatasi dua persoalan klasik yang terjadi di Kota Pekanbaru.
"Sesuai dengan yang sudah kita sepakati antara pemerintah kota dengan DPRD adalah ya dikerjakan itu sesuai dengan masterplan yang sudah dibuat, bukan berdasarkan keinginan segelintir orang. Sehingga dengan anggaran yang sedikit itu memang prioritas sehingga menyambung dan berkelanjutan. Maka dana yang sedikit Itu bisa dimaksimalkan untuk perbaikan jalan-jalan rusak dan berlubang," katanya.
Rois yang duduk sebagai Sekretaris Komisi IV DPRD Pekanbaru mengaku akan terus berupaya semaksimal mungkin menyampaikan keluhan warga Kelurahan Kampung Bandar ini kepada Pemko Pekanbaru. Ia juga berharap, Pemko Pekanbaru dapat terus bersinergi dengan Pemprov Riau dan pemerintah pusat untuk menyelesaikan permasalahan banjir dan jalan rusak di kota Pekanbaru.
"Tidak bisa mengandalkan keuangan yang ada di pemerintah kota sendiri, karena sangat sedikit (minim). Jadi Pemko harus menjalin komunikasi yang lebih intens dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat sehingga ada potensi-potensi yang lebih besar yang bisa dibuat dalam menyelesaikan permasalahan banjir dan jalan rusak," ujarnya.
Rois menilai kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan. Sebab, menurutnya persoalan jalan rusak ini tak bisa terlepas dari masalah banjir. "Partisipasi aktif juga diperlukan dari masyarakat dalam masalah banjir. Kebiasaan yang kurang baik harus dihilangkan seperti membuang sampah tidak pada tempat yang sudah disediakan. Kesadaran masyarakat sebagian masih rendah sehingga parit-parit itu dijadikan tempat untuk pembuangan sampah. Nah, ini sangat disayangkan karena ketika pembuangan aliran airnya sudah tidak lancar maka air itu akan naik ke jalan sehingga otomatis jalan itu lama-lama akan kropos dan rusak," paparnya.
Selain banjir dan jalan rusak, Rois juga menampung keluhan dari warga Kelurahan Kampung Bandar terkait sulitnya memasukkan anak ke sekolah negeri karena terkendala sistem zonasi. "Ya, kita minta karena jumlah anak didik yang bisa ditampung di sekolah negeri itu tidak sebanding dengan jumlah lokal yang ada. Maka itu setidaknya angka 20 persen di bidang pendidikan itu harus dipenuhi oleh pemerintah kota," tutup Rois.