BESTIENEWS.COM, PEKANBARU - Ratusan nelayan Rupat, Riau kini boleh berlega hati setelah mengalami kesulitan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Biosolar beberapa waktu lalu untuk digunakan melaut.
Section Head Commrell Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Agustiawan mengatakan nelayan punya solusi dengan cara membeli pada SPBU reguler terdekat.
"Solusinya untuk kebutuhan nelayan membeli solar bersubsidi bisa dilayani oleh SPBU reguler, dengan melampirkan surat rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat," kata Agustiawan kepada media di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan, sebenarnya sejauh ini pasokan BBM bagi para nelayan di Rupat masih cukup, karena SPBU yang berada di sekitar wilayah Rupat masih mampu memenuhi pasokan.
"Kami memastikan SPBU yang ada di Rupat masih bisa membantu melayani para nelayan, sehingga tidak harus membeli biosolar ke SPBU nelayan di Dumai," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau meminta penambahan kuota bahan bakar minyak bersubsidi jenis solar kepada pemerintah pusat, menyusul adanya keluhan dari pada nelayan di Kota Dumai dan Rupat, Bengkalis.
Kepala DKP Riau Herman Mahmud menjelaskan dari laporan yang diterima pihaknya ratusan nelayan di Kota Dumai mengeluh tidak bisa melaut karena kekurangan stok Bahan Bakar Minyak jenis biosolar, sehingga ekonomi nelayan dikhawatirkan terpuruk.
"Dari kondisi itu, kami sudah mengirimkan surat permohonan penambahan kuota BBM bersubsidi melalui SPBBUN Koperasi Kerapu Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai kepada Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Cq Direktur Kepelabuhan Perikanan. Nanti kementerian akan menyampaikannya ke BPH Migas atau Pertamina," ujarnya Rabu (21/9/2022).
Dia memaparkan kondisi kekurangan stok BBM bersubsidi itu disampaikan para nelayan saat dirinya melakukan kunjungan ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBBUN) di Pangkalan Sesai Dumai, yang dikelola oleh Koperasi Kerapu, beberapa waktu lalu.
Dari penjelasan nelayan, stok BBM yang ada di SPBBUN Kerapu ini tidak mencukupi kebutuhan para nelayan. Setiap bulannya, 96 orang nelayan anggota koperasi ini membutuhkan 53.350 ribu liter untuk melaut. Sementara, SPBBUN ini hanya mendapatkan kuota BBM sebesar 35.000 liter. Artinya, masih ada kekurangan kuota sekitar 18.350 liter lagi.
Bahkan kondisi di lapangan, SPBBUN ini juga melayani nelayan dari Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis. Setidaknya ada 82 nelayan Kecamatan Rupat ini yang menggantungkan BBM sebesar 31.850 liter di SPBBUN Kerapu Dumai.
"Selain letak SPBBUN ini dekat dengan domisili para nelayan Rupat, SPBBUN ini juga merupakan satu-satunya yang ada di wilayah ini. Dari akumulasi, total nelayan yang dilayani SPBBUN ini adalah 178 orang dengan total kebutuhan BBM 85.200 liter per bulannya," ungkapnya.
Dari kondisi itulah pihaknya memohon pemerintah pusat melalui BPH Migas untuk memberikan penambahan kuota BBM untuk SPBBUN Koperasi Kerapu, untuk memenuhi kebutuhan ril para nelayan. Dengan adanya penambahan BBM, pihaknya berhadap para nelayan dapat kembali menangkap ikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di Kota Dumai.(BST/v)